Senin, 24 Mei 2010

BCG

MATRIX BCG

1. Sejarah Matrix BCG
Pada awal tahun 1970-an, Bruce Henderson dari Boston Consulting Group (BCG) mengembangkan sebuah model untuk mengelola portofolio dari berbagai unit bisnis strategis (SBU) atau lini produk utama. BCG adalah perusahaan konsultan manajemen swasta yang berbasis di Boston, AS. BCG mempekerjakan 1.400 konsultan di seluruh dunia tetapi sedang mengurangi pekerjanya sebanyak 12 persen di tahun 2002. The BCG Growth-Share Matrix adalah empat-sel (2 dari 2) matriks digunakan untuk melakukan analisis portofolio bisnis sebagai langkah dalam perencanaan strategis yang didesain secara spesifik untuk mendorong usaha perusahaan multidivisi dalam merumuskan strategi tersebut.
Kerangka dasar BCG mengasumsikan bahwa peningkatan pangsa pasar relatif akan meningkatkan kas yang dihasilkan. Seringkali asumsi ini benar karena dari kurva; meningkatkan pangsa pasar relatif menyiratkan bahwa perusahaan adalah bergerak maju pada kurva pengalaman relatif terhadap pesaing, dengan demikian meningkatkan keunggulan biaya. Asumsi kedua adalah bahwa pasar yang berkembang membutuhkan investasi dalam bentuk aset untuk meningkatkan kapasitas dan sehingga menghabiskan uang kas. Dengan demikian posisi bisnis di matriks pertumbuhan-pangsa memberikan indikasi dari penciptaan kas dan konsumsi kas.Henderson beralasan bahwa kas yang diperlukan oleh unit-unit usaha yang berkembang pesat dapat diperoleh dari perusahaan dari unit bisnis lainnya yang berada di tahap yang lebih matang dan menghasilkan uang yang lebih banyak. Dengan berinvestasi untuk menjadi pemimpin pangsa pasar dalam pasar yang berkembang dengan cepat, unit bisnis bisa bergerak sepanjang kurva dan menciptakan keunggulan biaya. Dari penalaran ini, BCG Growth-Share Matrix lahir.

2. Konsep Matrix BCG
Matriks BCG secara grafis menunjukkan perbedaan di antara berbagai divisi dalam posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matriks BCG memungkinkan organisasi multidivisi untuk mengelola portofolio bisnisnya dengan mempertimbangkan posisi pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari masing-masing divisi relatif terhadap divisi lain dalam organisasi.
Posisi pangsa pasar relatif (relative market share) didefinisikan sebagai rasio dari pangsa pasar satu divisi tertentu terhadap pangsa pasar yang dimiliki oleh pesaing terbesar dalam industri tersebut. Pangsa pasar relatif dapat ditentukan menggunakan rumus berikut:
Semakin tinggi nilai pangsa pasar suatu perusahaan, semakin besar proporsi pasar yang dikendalikannya. Posisi pangsa pasar relatif diberikan pada sumbu x dari matriks BCG. Titik tengah dari sumbu x biasanya dibuat 0,50 atau sama dengan divisi yang memiliki separuh pangsa pasar dari perusahaan pemimpin dalam industri.Sumbu y menggambarkan tingkat pertumbuhan industri dalam penjualan yang diukur dalam bentuk persentase. Persentase tingkat pertumbuhan pada sumbu y dapat berkisar antara -20 hingga +20 persen, dengan 0,0 sebagai titik tengah. Angka kisaran ini pada sumbu x dan y seringkali digunakan, tetapi angka lainnya dapat dibuat bila dianggap sesuai untuk organisasi tertentu. Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan industri (market growth rate) dapat digunakan rumus berikut:
Industri dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi menunjukkan ketersediaan pangsa pasar yang meluas, dan terdapat banyak peluang untuk mereguk keuntungan.
Matriks BCG dapat digambarkan sebagai berikut:
Keempat kuadran dalam matriks BCG adalah:


Matriks BCG adalah perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi sumber daya berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan UBS.Matriks BCG merupakan empat kelompok bisnis, yaitu :

* Tanda tanya (Question Mark)
Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.
* Bintang (Star)
Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.
* Sapi perah (Cash Cow)
Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan.
* Anjing (Dog)
Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan menguntungkan.

3. Langkah-langkah pembuatan matriks BCG
Terdapat beberapa langkah dalam pembuatan matrik BCG sebagai berikut:
Mengidentifikasi dan membagi perusahaan dalam SBU (strategic business units).
Menilai dan membandingkan prospek tiap SBU berdasarkan dua kriteria yaitu pangsa pasar relatifnya dan tingkat pertumbuhan industri SBU tersebut.
Mengklasifikasikan SBU pada matriks BCG.
Mengembangkan strategi untuk tiap SBU.

4. Kelebihan Matriks BCG
Matriks BCG adalah salah satu alat pembuat keputusan yang paling mudah. Hanya dengan membaca grafiknya, orang akan dapat dengan mudah melihat di posisi manakah perusahaan mereka berada. Matriks ini memusatkan perhatian pada arus kas, karakteristik investasi, dan kebutuhan berbagai divisi organisasi. Divisi dapat berubah dari waktu ke waktu: anjing menjadi tanda tanya, tanda tanya menjadi bintang, bintang menjadi sapi perah, dan sapi perah menjadi anjing. Namun yang jarang terjadi adalah perubahan yang searah jarum jam.

5. Kelemahan Matriks BCG
Hanya menggunakan dua dimensi yaitu pangsa pasar relative dan tingkat pertumbuhan pasar.
Kemungkinan sulit mendapatkan data pangsa pasar maupun tingkat pertumbuhan pasar.
Terlalu menyederhanakan banyak bisnis karena memandang semua bisnis sebagai bintang, sapi perah, anjing atau tanda tanya.
Dalam metode ini, diasumsikan bahwa setiap unit bisnis tidak tergantung pada unit bisnis lain, padahal dalam beberapa kasus, unit bisnis “anjing” bisa membantu unit bisnis lain untuk memperoleh keunggulan kompetitif.
Matriks ini tidak menggambarkan apakah berbagai divisi atau industri mereka bertumbuh sepanjang waktu, sehingga matriks ini tidak memiliki karakteristik waktu, sehingga terdapat variabel lain yang penting seperti ukuran pasar dan keunggulan kompetitif.
Matriks sangat bergantung pada luasnya definisi pasar. Suatu unit bisnis dapat mendominasi pada pasar yang kecil, tetapi memiliki pangsa pasar sangat rendah dalam industri secara keseluruhan. Dalam kasus seperti itu, definisi dari pasar dapat membuat perbedaan antara “anjing” dan “sapi perah”.
6. Penerapan Matriks BCG di Instansi Pemerintah
Matriks BCG hanyalah salah satu alat pembantu pembuat keputusan yang dapat digunakan oleh organisasi, tidak terkecuali sektor publik/pemerintahan. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, matriks ini merupakan salah satu matriks perencanaan portofolio yang paling terkenal dan sederhana, dan banyak digunakan oleh perusahaan besar dengan produk beraneka ragam.
Karena bertujuan untuk menilai profil suatu produk/bisnis, kebutuhan kas suatu produk, siklus perkembangan produk, dan kebijakan pengalokasian dan divestasi, matriks BCG dapat digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana sumber-sumber kas perusahaan dapat dipakai untuk memaksimalkan pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan di masa depan.
Hal ini dapat diaplikasikan pula dalam pemerintahan. Sebagaimana diuraikan dalam Undang-Undang Keuangan Negara, subyek keuangan negara dapat dibagi menjadi dua, yaitu pemerintah dan lembaga pengelola kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN/BUMD sebagai representasi pemerintah merupakan instansi yang dapat menerapkan matriks BCG dalam kebijakan manajemennya.
Sebagai perusahaan, BUMN/BUMD tentu bergerak dalam pasar dengan para pesaing dari sektor swasta. Untuk dapat terus bertahan dan memperoleh keuntungan, BUMN/BUMD harus memiliki perencanaan strategis. Analisis SWOT saja tidak cukup untuk mengetahui posisi suatu BUMN/BUMD di pasar. Strategi-strategi yang telah ditentukan berdasarkan SWOT, dapat dievaluasi dengan matriks BCG untuk mengetahui kesesuaiannya dengan kondisi perusahaan di pasar. Dengan matriks BCG dapat pula diketahui perusahaan mana saja yang berada di posisi tanda tanya, bintang, sapi, atau anjing. Dengan demikian, pemerintah dapat mengambil kebijakan, misalnya dengan mengalokasikan kas yang tersedia (dan dihasilkan oleh perusahaan di divisi sapi) untuk perusahaan yang ada di divisi tanda tanya.

Serba Serbi Lengkap Tentang Vitamin

Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal. Walaupun penting, namun tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K yang tidak aktif, sehingga tubuh memerlukan asupan vitamin dari luar tubuh.

Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C, sedangkan vitamin lainnya larut dalam lemak.

Vitamin A

Juga dikenal dengan nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukan indra penglihatan yang baik, sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di retina. Vitamin ini juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas tubuh. Vitamin ini mudah rusak oleh panas, cahaya matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A yaitu susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning) dan buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning).

Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit yang kurang sehat. Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan keracunan pada tubuh, pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, pingsan, kerabunan, pertumbuhan tubuh terhambat, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.

Vitamin B

Berperan penting dalam metabolisme tubuh, terutama pelepasan energi saat beraktivitas, berfungsi sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Sumber utama vitamin B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

Vitamin B1

Dikenal dengan nama tiamin, berfungsi menjaga kesehatan kulit dan membantu konversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas dan membantu proses metabolisme protein dan lemak. Sumbernya berasal dari gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan.

Kekurangan vitamin ini menyebabkan kulit kering dan bersisik, mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.

Vitamin B2

Berperan dalam regenerasi energi bagi tubuh dan berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan glikogen serta menyokong pertumbuhan kulit, rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayuran yang segar, kacang kedelai, kuning telur, dan susu.

Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

Vitamin B3

Dikenal sebagai niasin, berperan dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Vitamin ini juga berperan menjaga kadar gula dalam darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Sumber utamanya berasal dari ragi, hati, ginjal, daging unggas, ikan, gandum, dan kentang manis.

Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh kejang, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.

Vitamin B4

Dikenal juga dengan adenine, yang berperan penting dalam DNA dan RNA. Vitamin B4 merupakan pengganti sebagai koenzim untuk memproduksi energi. Secara sederhana, peranan vitamin B4 menstransfer energi kimia untuk kepentingan metabolisme sel. Sumber makanan vitamin B4 berasal dari roti dan sereal, madu murni, bee pollen, royal jelly, sayuran dan buah-buahan segar.

Vitamin B akan dibahas lengkap dalam pembahasan minggu depan beserta vitamin-vitamin lainnya. Dengan ini, diharapkan Anda dapat benar-benar mengenal berbagai vitamin yang sudah dibahas.

6 Kekuatan Seorang Entrepreneur Sukses

Jika Anda ingin memulai sebuah usaha atau bisnis baru, tentu Anda ingin melihat hal itu bisa bertahan dan menghasilkan peningkatan pendapatan secara berkesinambungan. Namun Anda harus belajar dari seorang Entrepreneur Sukses karena seorang Entrepreneur Sukses memiliki kekuatan untuk menghasilkan Kesuksesan yang Berkesinambungan. Kekuatan itu adalah sebagai berikut :

1. KEKUATAN IMAN (Faith Power). Tidak bisa tidak, ini merupakan hal paling pokok dan paling penting. Anda harus percaya bahwa ALLAH pasti akan menolong Anda oleh karena itu Anda juga harus "mengimani" atau meyakini apa pun jalan yang telah Anda tempuh itu memang benar adanya. Jangan jadi orang yang bimbang, percaya diri saja!

2. KEKUATAN PIKIRAN (Mind Power). Ini artinya, Anda tidak mudah berpikir untuk menyerah, tidak mudah untuk berpikir tidak mampu. Anda memiliki pikiran super, apapun yang Anda pikirkan benar-benar akan menjadi kenyataan. Pikirkanlah hanya hal-hal yang positif dan Anda akan keberhasilan.

3.KEKUATAN KESEHATAN (Healthy Power). Kekuatan ini membuat Anda selalu menjaga kesehatan fisik maupun psikis, kesehatan raga dan jiwa. Jangan sampai Anda terlena dengan hanya berusaha dalam bisnis, sehingga melupakan kesehatan sehingga Anda jatuh sakit secara fisik maupun psikis. Ini akan menyebabkan bisnis yang Anda bangun hancur berantakan karena uang Anda habis untuk berobat.

4. KEKUATAN IMPIAN (Dream Power). Impian adalah mesin penggerak menuju cita-cita Anda. Tanpa impian, jangan harap Anda bisa bergerak menuju kesuksesan. Impian menghasilkan semangat yang luar biasa.

5. KEKUATAN KEMAUAN (Will Power). "Dimana Ada Kemauan, Disitu Ada Jalan". Dengan kemauan yang tinggi, Anda bisa menjadi orang yang sangat kreatif. Sehingga selalu ada jalan keluar bagi setiap permasalahan. Berbagai ide-ide besar dan cerdas juga bisa keluar karena kekuatan kemauan yang tinggi.

6. KEKUATAN JARINGAN (Networking Power). Seorang entrepeneur wajib memiliki kekuatan ini. Anda harus berusaha untuk mempunyai banyak teman namun bukan sembarang teman yang Anda pilih. Pilihlah teman yang memiliki visi yang sama dengan Anda.

Miliki keenam kekuatan ini dan Anda sedang melangkah menuju kesuksesan.

Menjadi Pembeli Yang Bijaksana

Berbelanja adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan apalagi pada musim diskon, namun Anda perlu bijaksana dalam melakukan pembelian supaya dompet Anda tidak terkuras begitu saja. Tawaran diskon seringkali membuat kita tidak bisa menahan diri untuk membeli suatu barang. Jadilah pembeli yang bijaksana dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Buatlah inventaris. Buat daftar barang apa saja yang sudah Anda miliki dan mana yang benar-benar Anda butuhkan.

2. Teliti sebelum membeli. Sudah saatnya Anda bersikap lebih teliti dan berpikir dua kali setiap akan membeli suatu barang bahkan yang murah sekali pun. Teliti baik-baik segi kenyamanan, ketahanan, serta kecocokannya. Jadi, jangan pernah membayar sesuatu sebelum Anda yakin 100 % barang itu benar-benar sesuai dengan yang kebutuhan.

3. Membuat perbandingan. Setelah Anda menemukan barang yang Anda cari, cek harga dan bandingkan dengan harga tempat lain untuk mendapatkan harga yang termurah supaya Anda tidak menyesal setelah membelinya.

4. Hanya membeli barang yang Anda butuhkan. Jangan tergoda dengan model yang lucu atau sedang tren tetapi pastikan barang itu sesuai dengan yang Anda butuhkan. Cobalah setiap barang yang akan Anda beli jika memungkinkan.

5. Simpan bon pembelian. Jangan buru-buru membuang struk atau bon pembelian barang yang Anda beli. Hal ini perlu untuk mengantisipasi jika barang yang Anda beli terdapat kerusakan atau cacat.

6. Jangan mudah tergiur oleh iklan. Banyak produsen barang menjaring pembeli melalui iklan seperti menawarkan harga khusus, dobel diskon, kualitas terjamin dan sebagainya sehingga Anda perlu berpikirlah jernih sebelum tergoda dengan tawaran iklan tersebut